Indonesia Perlu Produksi Sedan
| |
Foto: ISTIMEWA Pasar demikian diakui sesuai dengan kondisi infrastruktur yang buruk. Selain itu, tingginya pajak untuk pembelian sedan yang mencapai 30 persen membuat sedan sangat mahal. “Mini sedan saja pajaknya 30 persen. Sedan jadi mahal,” ujar Menurut Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kalau mau meningkatkan ekspor mobil yang masih berkisar pada angka 200 ribu unit pada 2014 adalah dengan memperbesar pasar sedan. Pasar sedan bisa meningkat jika pajak sedan diperkecil. “Kalau mini sedan pajaknya cukup 10 persen saja,” ujar dia. Tingginya pasar sedan di Indonesia nantinya akan berkorelasi dengan investasi asing untuk memproduksi sedan. Pada principal akan melihat seberapa besar pasar sedan di Indonesia sehingga mereka berani menanamkan investasi. Di luar negeri permintaan pasar terbesar adalah sedan. “Kita memang sudah menjadi basis produksi MPV tapi seharusnya yang harus dipebesar adalah sedan karena pasar luar negeri ini yang paling besar adalah sedan,” ujar dia. Untuk memperbesar pasar sedan sekli lagi menurut Jongkie adalah dengan mengurangi pajak sedan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 5 persen, Jongkie merasa tidak puas dengan ekspor yang hanya sebesar 200.000 unit. “Kita masih jago kandang,” ujarnya. Faktor-faktor penentu yang membuat industri automotif stagnan adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga acuan, nilai tukar, dan terakhir adalah pajak dalam negeri. “Faktor paling dominan adalah pertumbuhan ekonomi yang pengaruhnya kepada pendapatan per kapita kita. Sementara, pelemahan rupiah berdampak pada kenaikan harga produk,” urainya. Sumber: http://www.koran-jakarta.com/?28292-indonesia%20perlu%20produksi%20sedan |
Rabu, 11 Maret 2015
Indonesia Perlu Produksi Sedan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar